Sejumlah Warga di Kampung Cisalopa, Cigombong, Harus Mengungsi Akibat Terjadinya Pergerakan Tanah di Area Tersebut
CIGOMBONG | Insiden itu berlangsung pada Kamis, 20 November 2025 sekitar pukul 14.30 WIB di Kampung Cisalopa, RT 04 RW 06, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Pergerakan tanah dipicu oleh curah hujan yang tinggi serta sistem drainase yang tidak berfungsi optimal. Akibatnya, permukaan tanah turun sekitar 30 sentimeter dan tiga bangunan ruko mengalami kemiringan serta retakan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, menjelaskan bahwa hasil kaji cepat menunjukkan tanah di lokasi tersebut memang labil. Kondisi tersebut diperparah oleh saluran drainase yang tertutup bangunan serta minimnya area resapan air sehingga memicu pergerakan tanah yang mengancam bangunan di sekitarnya.
“Pergerakan tanah terjadi akibat tingginya intensitas hujan, ditambah kurangnya resapan air dan aliran drainase di bahu jalan yang tertutup bangunan,” ujar Adam, Jumat, 21 November 2025.
“Hal itu membuat kontur tanah menjadi tidak stabil dan menyebabkan penurunan permukaan tanah sekitar 30 sentimeter,” tambahnya.
Adam menyebutkan, empat rumah yang dihuni oleh 15 orang terancam terdampak pergerakan tanah tersebut. Seluruh penghuni telah dievakuasi ke rumah kerabat terdekat untuk mengantisipasi potensi longsor susulan.
Empat rumah yang terdampak diketahui milik Jejen Jaenudin (3 jiwa), Ajoes Hari Pirdaus (5 jiwa), Ira Marina (2 jiwa), dan Sumarga (5 jiwa). “Seluruhnya mengungsi ke rumah keluarga masing-masing yang berada di lokasi yang sama,” ujarnya.
Selain itu, tiga ruko milik H. Andri mengalami kerusakan cukup parah. Jalan Nasional HR Edi Sukma juga berada dalam kondisi terancam karena posisinya yang berdekatan dengan titik pergerakan tanah.
“Tiga bangunan ruko kini telah miring dan retak-retak, dan kondisi ini juga membahayakan rumah-rumah yang berada di bawahnya,” jelas Adam.

