Warga Kampung Pabangbon Lakukan Aksi Nyata dengan Membangun Jalan Rusak
Bogor – Kebingungan akibat status kepemilikan jalan yang tidak jelas antara jalan Pemda dan jalan desa, akhirnya dijawab warga dengan aksi nyata. Warga Kampung Pabangbon, RT 01/04, Dusun 2, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, tak lagi menunggu dan memilih membetulkan jalan rusak secara swadaya.
Inisiatif perbaikan ini digagas para pemuda, tokoh masyarakat, dan pengusaha setempat yang menganggap jalan tersebut sebagai urat nadi penghubung aktivitas sehari-hari. Dengan semangat gotong royong, mereka bahu-membahu melakukan betonisasi untuk memperlancar mobilitas.
Tokoh Pemuda Kampung Pabangbon, Dani, menegaskan pembangunan ini murni aksi kolaborasi masyarakat. “Kami sudah lama menanti kejelasan status dan perbaikan dari pihak berwenang. Karena status jalan masih simpang-siur, kami putuskan tidak lagi diam. Inisiatif ini lahir dari kepedulian bersama untuk atasi kesulitan yang kami alami setiap hari,” ujar Dani , Minggu (9/11/25).
Dani merinci bentuk kontribusi dari berbagai elemen masyarakat. “Ini gerakan murni swadaya, hasil kolaborasi warga biasa, pemuda, pengusaha, dan tokoh setempat. Ada yang menyumbang material seperti semen dan pasir, menyediakan alat, dan yang paling berharga adalah tenaga serta waktu yang dikerahkan sukarela,” tambahnya.
Untuk spesifikasi pekerjaan, Dani menjelaskan, betonisasi jalan yang sedang dikerjakan membentang sepanjang 60 meter dengan lebar 2,5 meter. “Kami berusaha membuatnya dengan standar memadai agar bertahan lama dan menahan beban kendaraan warga,” jelasnya.
Dani juga menyebut bahwa tahap pertama pengerjaan di Jalan Pabangbon arah Kopo telah rampung sekitar sebulan lalu, dengan panjang dan lebar sama. “Selanjutnya, bila tak ada halangan, kami akan kembali melakukan pembangunan jalan di titik ketiga, yaitu Jalan Pongkor menuju Cimaja,” imbuhnya.
Motivasi utama warga, menurut Dani, adalah untuk kepentingan bersama. “Jalan ini bukan sekadar akses, tapi urat nadi kampung kami. Dengan membangunnya bersama, kami harap manfaatnya dinikmati seluruh warga Desa Malasari, bahkan masyarakat luas yang melintas. Semangat kegotongroyongan inilah yang ingin kami tularkan, bahwa perubahan positif bisa dimulai dari diri sendiri,” pungkasnya.
Aksi swadaya ini menjadi contoh nyata sinergi masyarakat dalam mengatasi masalah infrastruktur dasar, sambil menunggu kejelasan status dan perhatian lebih lanjut dari pemerintah setempat. ( Risky )

