Pemilik Proyek Peternakan Ayam di Tajurhalang Diduga Lakukan Diskriminasi terhadap Wartawan
Bogor, 31 Oktober 2025 — Pada Jumat sore sekitar pukul 17.00 WIB, sejumlah wartawan melihat satu unit mobil tengah memuat ayam potong dari sebuah peternakan di wilayah Tajurhalang, Kabupaten Bogor. Para jurnalis tersebut kemudian berinisiatif melakukan kontrol sosial karena mengira aktivitas itu terkait dengan program ketahanan pangan.
Namun, sebelum sempat melakukan wawancara, salah satu pihak dari proyek peternakan menegur mereka dengan nada tinggi menggunakan bahasa daerah. Ketika Margo, salah seorang jurnalis yang hadir, mencoba menjelaskan maksud kedatangan mereka, pihak pemilik proyek justru merespons dengan kata-kata kasar dan tidak pantas, bahkan menyebut media serta wartawan dengan sebutan yang merendahkan.
Beberapa jurnalis yang berada di lokasi, di antaranya Mardiyana Indra Yudha (Media Swara Jabar), Rahmat atau Remon (Media Bidik Hukum), dan Dede dari Lembaga Survei Kepuasan Masyarakat (SUKMA) Kabupaten Bogor, mengaku mengalami perlakuan diskriminatif dari pihak proyek.
Menurut Rahmat dari Bidik Hukum, pihak pengelola proyek menolak kehadiran awak media tanpa alasan jelas. “Kami datang dengan niat baik untuk melakukan kontrol sosial dan memberikan kesempatan pihak proyek menjelaskan. Namun, kami justru disambut dengan kata-kata kasar,” ujarnya.
Dede dari SUKMA menambahkan bahwa peristiwa tersebut mencederai semangat keterbukaan informasi publik. Ia juga menuturkan bahwa salah seorang rekan media, Margo, sempat didorong hingga hampir terjatuh dan bajunya kotor akibat insiden itu.
Sementara itu, pihak pengelola proyek menyebut bahwa peternakan ayam tersebut sudah lama beroperasi dan tidak pernah menimbulkan masalah. Mereka juga meminta agar urusan terkait proyek itu dikonfirmasi langsung kepada pihak ketahanan pangan desa.
Insiden tersebut dinilai sebagai tindakan yang bertentangan dengan prinsip kebebasan pers sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Sejumlah jurnalis yang terlibat berencana melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang untuk menuntut keadilan.
(Redaksi)
