Oknum Tenaga Honorer SDN Gadog 1 Diduga Lecehkan Seorang Siswi
FOKUSUPDATE.COM | Kabupaten Bogor -Entah apa yang ada dalam fikiran endang tenaga honorer SDN Gadog 1 desa Sukajaya Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor dengan iming - iming uang sebesar 2000 rupiah yang di berikan endang kepada siswi tersebut.
Saat dimintai keterangan kepada Dudu Kepala Sekolah SDN Gadog 1 melalui pesan singkat wat app terkait adanya laporan pelecehan siswi SDN Gadog 1, Dudu mengatakan hal ini masih indikasi dan masih di mediasikan dengan pihak keluarga korban dan para RT dan RW.
Selain itu dudu juga mengirimkan photo selembar surat kepada awak media, surat tersebut adalah surat pemberhentian endang sebagai tenaga honorer SDN Gadog 1 dan beberapa saat kemudian Dudu menelfon awak media dan mengatakan keputusan tersebut diambil dikarenakan Sebagai pimpinan.
Lebih lanjut "Saya harus melindungi anak - anak saya dan ketika indikasi itu ada saya lebih baik memberhentikan dari pada kejadian yang sebenarnya lebih dari pada itu ini lagi di mediasi kan insyaallah mudah - mudahan yang terbaik nanti kami akan laporkan. Dudu juga meminta agar pihak media menunggu dan tidak mendahului proses musyawarah yang sedang di lakukan." terangnya.
Setelah mediasi dinyatakan selesai Dudu kembali mengirimkan surat kepada awak media, surat tersebut adalah surat pengakuan endang yang telah memberikan uang kepada siswi K sebesar Rp 2000 rupiah untuk memegang alat kelamin nya dan endang pun memohon maaf kepada pihak keluarga korban dengan apa yang sudah dilakukan nya. Endang juga menerima keputusan pemberhentian dirinya sebagai tenaga honorer di SDN Gadog 1.
Setelah mengirim kan vidio dan photo perdamaian kedua belah pihak Dudu pun tidak lagi mengirim kan pesan apapun dan berkomentar lagi dianggap permasalahan sudah selesai.
Saat di mintai tanggapan kepada Yudi salah seorang tokoh masyarakat Desa Sukajaya mengatakan saya sangat menyayangkan kejadian seperti ini harus terjadi di lingkungan pendidikan apalagi korbannya adalah seorang siswi SD. Seharusnya pihak sekolah khusus nya kepala sekolah sudah terlebih dahulu mengantisipasi nya.
Lebih lanjut Yudi mengatakan, sepengetahuan saya oknum tenaga honorer tersebut masih keluarga dari kepala sekolah artinya kepala sekolah sangat mengetahui bagaimana sifat dari oknum tenaga honorer yang bernama endang tersebut sehingga dapat diantisipasi sebelum kejadian ini terjadi.
Dengan kejadian ini pihak sekolah khusus nya kepala sekolah harus bertanggung jawab terhadap psikologi dan mental serta sikis anak yang sudah di perlakukan seperti itu.
"Saya juga berharap agar pemerintah dinas pendidikan turun langsung dan dapat menelusuri kejadian yang sebenarnya.agar tidak terjadi lagi hal serupa yang dapat mencederai dunia pendidikan khususnya di kabupaten Bogor,"tutupnya.
Redaksi