Warga Taman Sari Meminta KDM Masukkan Pejabat Nakal Kebarak Militer -->

Iklan Semua Halaman

Warga Taman Sari Meminta KDM Masukkan Pejabat Nakal Kebarak Militer

Fokus Update
Jumat, 11 Juli 2025

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Instruksikan Penghentian Pembukaan Lahan Golf di Taman Sari Bogor.

FOKUSUPDATE.COM | ‎Kabupaten Bogor -Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meminta Camat Taman Sari untuk menghentikan aktivitas pembukaan lahan yang dilakukan oleh PT Rejo Sari Bumi – Aneka Usaha Pertanian (AUP) Unit Ciomas Bogor, yang berlokasi di Desa Sukamantri, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor. Rabu (09/07/2025).


Dedi Mulyadi—yang dikenal masyarakat dengan sapaan "Bapak Aing"—turun langsung ke lokasi yang diduga menjadi penyebab banjir di wilayah tersebut. Dalam kunjungannya, ia meminta agar penyebab banjir dikaji secara menyeluruh. Jika terbukti bahwa pembukaan lahan menjadi penyebab utama, ia menyatakan siap mencabut izin kegiatan perusahaan tersebut.


Sementara itu, Camat Taman Sari menolak memberikan keterangan saat diminta tanggapannya terkait banjir dan rencana aksi demonstrasi warga. Ia hanya menyampaikan bahwa akan memberikan penjelasan keesokan harinya, lalu meninggalkan wartawan tanpa penjelasan lebih lanjut.

Pengakuan Petani Penggarap: Tidak Ada Sosialisasi, Tidak Ada Kompensasi

Di tempat terpisah, seorang petani penggarap bernama Mardi mengungkapkan bahwa pembukaan lahan seluas 4 hektar tersebut termasuk area yang selama ini ia garap, yakni sekitar 16.000 meter persegi. Mardi mengaku tidak pernah menerima pemberitahuan dari PT PMC (perusahaan yang melakukan penggusuran) terkait kegiatan tersebut.


Menurut Mardi, para petani telah mengelola lahan itu sejak lama—bahkan sejak tahun 1994, pada masa keberadaan Bakortanasda. Sejak 2021, lahan tersebut berstatus "kuo bersama" dengan seorang bernama Dr. Lutfi Nasution. Mardi menyebutkan bahwa selama bertani, tidak pernah terjadi banjir, karena dulu masih banyak pohon besar yang berfungsi sebagai penyerap air.


Ia menjelaskan bahwa para petani memiliki program biopori sebagai bagian dari budaya dan kegiatan menjaga bumi, yang bertujuan agar air meresap ke tanah, bukan menggenangi jalanan. Kini, setelah lahan dirusak, banjir melanda wilayah Sukaluyu, Kecamatan Taman Sari.

Kritik Terhadap Pemerintah dan Harapan Warga

Mardi menyayangkan tidak adanya kehadiran dan perlindungan dari pemerintah, baik dari unsur muspika (kecamatan) maupun muspida (kabupaten). Ia menilai bahwa perusakan lingkungan dan gaya premanisme tidak sejalan dengan semboyan Kabupaten Bogor: Bogor Prayoga, Tohaga Sayaga, dan Tegar Beriman.


Menurutnya, pemerintah seharusnya hadir untuk menindak pelanggaran dan memberikan sanksi sesuai undang-undang. Ia mengingatkan bahwa jika kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita. Sebaliknya, kerusakan alam akan berdampak pada masyarakat, seperti banjir yang baru-baru ini terjadi.


Mardi juga mengungkapkan rasa kecewanya karena tidak ada perlindungan dari pemerintah ketika dirinya dan masyarakat lain menghadapi intimidasi, bahkan pengeroyokan, dari pihak alat berat yang melakukan penggusuran.

Tuntutan kepada Gubernur Dedi Mulyadi

Di akhir pernyataannya, Mardi meminta Gubernur Dedi Mulyadi untuk memberikan sanksi tegas kepada pemerintah Kecamatan Taman Sari dan Pemerintah Kabupaten Bogor. Ia bahkan menyarankan agar para pejabat tersebut diberikan pendidikan militer khusus agar mampu memahami cara memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.



Redaksi : Fokusupdate.com